Dunia Asmat Yang Mempesona

Menikmati sore.

Menikmati sore.

Kata orang-orang hidup di Asmat itu seperti manusia setengah dewa, loh kok gitu? Iya dong, di sini orang berada di antara tanah dan langit. Di Agats, orang tak menginjak tanah, tetapi papan. Hehehe.. Berpuluh-puluh tahun lamanya, masyarakat Agats hanya menginjak papan kayu. Baru beberapa tahun terakhir ini, sebagian ruas jalan yang terbuat dari papan, di ganti dengan jembatan beton, berlapis hot mix. Akhirnya, bisa nginjak aspal juga.

Kalau selama ini orang cuma tahunya Gili Terawangan, yang tak ada kendaraan bermotor. Di Agats pun begitu. Artinya bebas polusi, tak ada mobil dan juga motor yang mengeluarkan asap. Di Agats hanya ada sepeda, gerobak dan motor listrik. Hasil pengembangan dari sepeda listrik. Selama ini saya biasa mendengar kata ‘lowbatt’ hanya untuk HP atau laptop. Tapi di Agats, orang biasa bilang, “Pelleee.. sa pu motor, lowbatt. Semalam sa lupa charge.”

Di Agats, Gerobak dorong itu ibarat mobil pick up kalau di kota-kota. Spesialis angkutan barang. Tapi bukan hanya angkut barang, biasa juga angkut orang sakit dan juga jenazah. Nah yang lebih keren, gerobak juga ada pajaknya. Jadi kalau ada sweeping di jalanan dari pihak Kepolisian, salah satunya adalah merazia gerobak-gerobak yang belum membayar pajak. Gokil!

Yang terakhir adalah, Asmat betul-betul tanah terjanji. Yang bagi saya, Tuhan sungguh sayang terhadap tanah ini. Hehe.. Kau sudah tahu toh, kalau di Agats hampir seluruh permukaannya adalah rawa dan lumpur. Airnya berwarna cokelat dan keruh, juga berair asin. Lalu bagaimana masyarakat mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi dan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari? Menggali sumur, tentu tidak bisa. Mereka mendapatkan air bersih yaitu dari air hujan. Mereka menampungnya di bak-bak, ember, botol, drum, dan wadah lainnya yang bisa digunakan untuk menampun air dalam jumlah banyak. Hampir sama dengan beberapa daerah lain di wilayah timur yang pernah saya kunjungi. Lalu bagaimana jika terjadi kemarau panjang?

Di Agats, tidak pernah terjadi kemarau panjang. Paling lama adalah 2 minggu. Itu sudah waktu yang paling lama. Setelah itu akan turun hujan. Mendengar hal ini saya takjub luar biasa. Betapa alam begitu harmoni, siklus kehidupan tetap berjalan dengan baik, dibalik kekurangan yang ada di tanah ini.

Leave a comment